Sungguh jinak menyanyikan
kepingan kegetiran
Ia begitu tipis
Bak tarikan nafas kebisuan
Mendekam di ujung-ujung ilalang
Lalu sempurna hembuskan debas
Seterusnya kepiluan mengental
mendekam
Meski pemberontakan tumpah kau
ayak di antara ujung miang
Akhiri luka-luka
Meski ia tetap milik sejarah
Sejarah itu milikmu
Suatu hari nanti
Kau akan memerlukannya
PUISI, SAJAK, SONETA
Mesti sebuah peristiwa kerap
sertakan kebohongan
PUISI, SAJAK, SONETA
Akhir dialog kita pun sempurna tergagap di kebisuan
PUISI, SAJAK, SONETA
PUISI, SAJAK, SONETA
E.M. Yogiswara (1966)
PUISI, SAJAK, SONETA
No comments:
Post a Comment