Bila lukamu nganga, jahitlah
Lantas kita merasa sudah biasa
Menjahit tangan, leher dan
dada, dengan dalih
Menjaga tanggung jawab semata
Tapi kita tak kan pernah
menjahit kepala. Sebab
Di sini tak kan pernah produksi
topi
Kita juga sudah biasa
Menjahit kaki, selangkangan dan
perut
Tak lupa biasa kita sediakan
pintu. Di depan
Kemaluannya. Agar sesekali
senjata kita mengintip dunia
Sementara di dada selalu kita
sediakan pintu
Untuk dibuka. Agar selalu
merasa ksatria
PUISI, SAJAK, SONETA
Ya, bila lukamu nganga jahitlah
PUISI, SAJAK, SONETA
Tapi tidak untuk mulutmu
PUISI, SAJAK, SONETA
PUISI, SAJAK, SONETA
Wowok Hesti Prabowo (1963)
PUISI, SAJAK, SONETA
No comments:
Post a Comment