Telah kutancapkan rinduku di
dadamu
Telah kukantungkan kekuatanku
di matamu
Meski semuanya membeku
Karena aku tak mampu menjadikan
abu
Menggantikan tabur bunga
Aku tak ingin bulan tenggelam
malam ini
Kerna aku tengah melihat api
membakar rumahmu
Panasnya seperti membakar
ketakutanku
Sewaktu tiba giliran kampungku
dihanguskan
Mata air Tuhan yang diwariskan
pada sungai-sungai
Danau-danau,
laut-laut, sumur-sumur,
Tak lagi bisa memandamkan
kobaran kesumat
PUISI, SAJAK, SONETA
Apalagi air mata yang kita
punya
PUISI, SAJAK, SONETA
Sekalipun seluruh negri
menangis
PUISI, SAJAK, SONETA
PUISI, SAJAK, SONETA
Bambang J.
Prasetya(1965)
PUISI, SAJAK, SONETA
No comments:
Post a Comment