Aku tengah menantimu,
mengejang bunga randu alas
Di pucuk kemarau yang
mulai gundul itu
Berapa juni saja
menguncup dalam diriku dan kemudian layu
Yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam
terlepas
Awan-awan kecil
melintas di atas jembatan itu, aku menantimu
Musim telah mengembun
di antara bulu-bulu mataku
Kudengar berulang
suara gelombang udara memecah
Nafsu dan gairah
telanjang di sini, bintang-bintang gelisah
Telah rontok
kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak
Sepi
Di tengah riuh bunga randu alas dan kembang
turi aku pun
Menanti
Barangkali semakin
jarang awan-awan melintas di sana
Dan tak ada, kau pun,
yang merasa ditunggu begitu lama
Sapardi Djoko Damono
( 1940 )
PUISI, SONETA, SAJAK
No comments:
Post a Comment