Suara zikir orang yang sendiri
tengah malam
Adalah suara hati yang rindu
sampai padamu
Kau tahu makna selembar daun
yang bergetar
Dalam hempasan angin Utara?
Berzikir selalu ia
Tapi sekaligus merasa sepi dan
ketakutan
Sendiri dalam gemuruh bising
peradaban
Siapakah yang mendengar
jeritnya? Tak presiden
Tak matahari. Pesawat-pesawat
menderu, mobil-mobil
Mengerang, pabrik-pabrik muntah
di toko-toko swalayan
Orang-orang mabuk di
jalan-jalan. Tapi ia merasa sepi
Sendiri termangu di lorong
sunyi dirinya sendiri
Suara zikir orang yang sendiri
tengah malam
Suara yang tak pernah padam
dalam hatimu sendiri
Ahmadun Y. Herfanda
( 1958 )
No comments:
Post a Comment