Jembatan tempat Sejarah lewat, telentang dan
terinjaklah kita
Buhul-buhul syaraf, skrup-skrup tubuh, kawat-kawat
berderit
Dan meregang
Ketika
tank-tank gemuruh lalu, sepatu-sepatu paku derap-berderum
Di
Vietnam, Ceko, Suez. Jaripun menggapai mencari pegangan meremas
Dagingmu yang panas dan basah. Menggeliat, lalu
putuskanlah
Tali beban kemanusian, lepas, seluruh kancing
Sebuah lukisan Modigliani, hitam kesumba, gading
Jembatan antara khewan dan Malaikat, tempat sukma
yang didera
Dan dipermalukan ingat pada Babil,
Sodom, Hirosima dan Auschwitz,
Berontaklah! Usir Nabi-nabi, hancurkan museum, robek
kitab-kitab suci
Dan celana dalammu!
Lebih tabah kita bangkit nanti, dari ranjang ini.
Saini KM (1938)
No comments:
Post a Comment