Hai nak, kenapa engkau berduka
Berpijak pada bumi penuh tangis
Bagai berpijak pada bara
Atau di jalan yang rintis?
Kenapa engkau bermata redup
Bermukim dalam alam penuh sungut
Bagai bermukim alam sungkup
Atau di angin yang ribut?
Singgahlah sayang di pelukan ibu
Karena sepasang atap di bumi
manis
Telah menunggu dalam gerimis
Istirahatlah sayang di hati ibu
Karena ketenteraman yang telah
hanyut
Mesti kembali lagi berpaut
Daelan Muhammad (1942)
No comments:
Post a Comment