Di atas gunung batu manusia membangun tugu
Kota yang gelisah mencari, Seoul yang baru, perkasa
Dengan etalase kaca, lampu-lampu berwarna, jiwanya
ragu
Tak acuh
tahu, menggapai-gapai dalam udara hampa
PUISI, SONETA
Kulihat bangsa yang terombang-ambing antara dua
dunia
PUISI, SONETA
Bagaikan
tercermin diriku sendiri di sana!
PUISI, SONETA
Mengejar-ngejar gairah bayangan hari esok
PUISI, SONETA
Memimpikan masa-silam yang terasa kian lama kian
elok!
PUISI, SONETA
PUISI, SONETA
Waktu menonton tari topeng di Istana Musim Panas
PUISI, SONETA
Aku terkenang betapa indah topeng Cirebon dari
Kalianyar!
PUISI, SONETA
Dan waktu
kusimakkan musik Tang-ak, tubuhku tersandar lemas
PUISI, SONETA
Betapa
indah gamelan Bali dan Degung Sunda. Bagaikan terdengar!
PUISI, SONETA
Kian jauh aku pergi, kian banyak kulihat
PUISI, SONETA
Kian tinggi
kuhargai milik sendiri yang tersia-sia tak dirawat
PUISI, SONETA
Ajip Rosidi ( 1938 )
PUISI, SONETA
No comments:
Post a Comment