Jarum pengelihatanku memasuki
seluruh pori-pori
Dalam tubuhmu. Keindahan yang
kugali sering menjelma api
Yang menyalakan sumbu urat-urat
darahku
Aku memintal lagu sepanjang
lorong rahasiamu
Untuk kunyanyikan diam-diam.
Tanganku meraba ayat-ayat
Tapi setiap kunaiki tangga ke
langit terjauh
Aku selalu ditenggelamkan sinar
bulan
Mengupas kemolekanmu dengan
pisau pikiran
Adalah sia-sia. Keindahan
hanya bisa kurasakan getarnya
Seperti cinta yang membakarku
tiba-tiba
Aku menggali cahaya dari
kuburan-kuburan kenanganmu
PUISI, SAJAK, SONETA
Untuk kunyalakan dalam jiwa.
Dengan kaki telanjang
PUISI, SAJAK, SONETA
Kumasuki rumah batinmu yang
terbuka
PUISI, SAJAK, SONETA
Di lantai pualam aku
bergulingan sepanjang malam
PUISI, SAJAK, SONETA
Acep Zamzam Noor (1960)
PUISI, SAJAK, SONETA
No comments:
Post a Comment