Akhirnya lonceng menghisap
erangan kami
Mataku yang bergerak pada
sungai waktu
Diam-diam menghampiri ringkikan
matahari
Aku membuat jalan antara takbir
dan salam
Suara bintang-bintang dan talu
bulan
Mencair dalam akar kediaman
Serulingku yang gelisah
melantunkan musik laut
Mengibaskan cinta di atas batu
yang dikhianati
Rinduku yang rapuh meluncur
lagi
Dari sumbu dan minyak kehidupan
Di dinding ada kanvas berdebu
PUISI, SAJAK, SONETA
Dan Attar melepas burung-burung
PUISI, SAJAK, SONETA
Menuju do’a-do’a aku yang
dihujani salak anjing
PUISI, SAJAK, SONETA
Shalatku adalah proses
PUISI, SAJAK, SONETA
Rahmad Sanjaya ( 19XX )
PUISI, SAJAK, SONETA
No comments:
Post a Comment