1. Gurindam
Gurindam adalah satu bentuk puisi Melayu
lama yang terdiri dari dua baris kalimat dengan irama akhir yang sama, yang
merupakan satu kesatuan yang utuh. Baris pertama berisikan semacam soal,
masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari
masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Lihat Contoh Gurindam.
PUISI, SONETA
2. Talibun
PUISI, SONETA
Pantun merupakan sejenis puisi yang
terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b.
Dua baris pertama
merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris
terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris
terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata. Lihat Contoh
Talibun.
PUISI, SONETA
PUISI, SONETA
3. Soneta
PUISI, SONETA
Perkataan
Soneta berasal dari kata Sonetto dalam bahasa Italia yang terbentuk
PUISI, SONETA
dari kata latin Sono yang berarti ‘bunyi’ atau ‘suara’. Adapun
syarat-syarat
PUISI, SONETA
soneta (bentuknya yang asli) adalah
sebagai berikut.
PUISI, SONETA
• Jumlah baris ada 14 buah.
PUISI, SONETA
• Keempat belas baris terdiri atas 2
buah quatrain dan 2 buah terzina.
PUISI, SONETA
• Jadi pembagian bait itu: 2 × 4 dan 2
× 3.
PUISI, SONETA
• Kedua buah kuatrain merupakan
kesatuan yang disebut stanza atau
oktaf.
PUISI, SONETA
• Kedua buah terzina merupakan
kesatuan, disebut sextet.
• Octav berisi lukisan alam; jadi
sifatnya objektif.
• Sextet berisi curahan, jawaban, atau
kesimpulan sesuatu yang dilukiskan
dalam oktaf; jadi sifatnya subjektif.
• Peralihan dari oktaf ke sektet
disebut volta.
• Jumlah suku kata dalam tiap-tiap
baris biasanya antara 9 dan 14 suku
PUISI, SONETA
kata.
PUISI, SONETA
• Rumus dan sajaknya a-b-b-a, a-b-b-a, c-d-c, d-c-d.
Lama kelamaan para pujangga tidak mengikuti syarat-syarat di
atas.
PUISI, SONETA
Pembagian atas bait-bait, rumus sajak
serta hubungan isinya pun mengalami
PUISI, SONETA
perubahan. Yang tetap dipatuhinya
hanyalah jumlah baris yang 14 buah itu saja.
PUISI, SONETA
Bahkan acapkali jumlah yang 14 baris
dirasa tak cukup oleh pengarang untuk
PUISI, SONETA
mencurahkan angan-angannya. Itulah
sebabnya lalu ditambah beberapa baris
menurut kehendak pengarang. Tambahan
itu disebut Cauda yang
berarti ekor.
PUISI, SONETA
Karena itu, kini kita jumpai beberapa
kemungkinan bagan. Soneta Shakespeare,
misalnya mempunyai bagan sendiri
mengenai soneta-soneta gubahannya,
yakni:
PUISI, SONETA
Pembagian baitnya : 3 × 4 dan 1 × 2.
PUISI, SONETA
Sajaknya : a-b-a-b, c-d-c-d, e-f-e-f, g-g.
Demikian pula pujangga lain, termasuk
pujangga soneta Indonesia mempunyai
PUISI, SONETA
cara pembagian bait serta rumus-rumus
sajaknya sendiri. Lihat Contoh
Soneta.
PUISI, SONETA
No comments:
Post a Comment